Maryam

Jangan Nonton Sendirian! Maryam: Janji & Jiwa yang Terikat Rilis 18 September 2025

Rekomendasi Film – Maryam kembali hadir dalam layar lebar dengan kisah mencekam penuh misteri. Film horor terbaru bertajuk Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat siap menghantui bioskop Indonesia mulai 18 September 2025. Diproduksi oleh VMS Studio, film ini menjadi karya lanjutan setelah kesuksesan Pemandi Jenazah yang sempat mencuri perhatian publik. Kisahnya menyoroti perjalanan hidup Maryam, seorang perempuan yang dicintai oleh jin terkuat dan terjebak dalam ikatan gaib selama lebih dari 26 tahun. Dengan alur penuh ketegangan, penonton akan dibawa masuk ke dalam dunia gelap yang terus menghantui Maryam sejak kelahirannya, menampilkan sisi romansa kelam sekaligus horor yang menusuk.

Maryam dan Kisah Ikatan Gaib yang Mencekam

Sejak lahir, Maryam hidup dalam teror yang tidak pernah berhenti. Sosok gaib itu selalu mengiringi langkahnya, seakan tidak memberi celah untuk hidup normal. Surat misterius kerap muncul di hadapannya meskipun sudah dibakar atau dibuang. Keberadaan surat itu menjadi simbol ikatan gaib yang tidak terputus, menandakan Maryam tidak pernah benar-benar sendiri. Sosok tak kasat mata tersebut berjanji mengikat jiwa Maryam selamanya, membisikkan kata-kata yang hanya bisa ia dengar. Upaya Maryam untuk melepaskan diri justru semakin memperkuat belenggu yang mencekik. Hingga akhirnya, batas antara hidup dan kepemilikan oleh sosok gaib itu menjadi semakin kabur. Cerita ini membawa penonton pada teror psikologis yang melebur dengan sisi romantis, menghadirkan konflik yang jarang ditemui di film horor lokal.

“Baca juga: Ternyata Ini Alasan Film Pangku Bikin Penonton Nangis Diam-Diam, Cerita Perempuan Pantura Terkuak!”

Konsep Visual Hitam Putih yang Unik

Film Maryam: Janji dan Jiwa yang Terikat menghadirkan sesuatu yang unik sejak awal tayangan. Bagian pembuka film menggunakan visual hitam putih untuk membawa penonton langsung ke masa kecil Maryam. Momen itu menampilkan awal mula serentetan teror yang akan membentuk alur cerita. Produser Tony Ramesh menjelaskan bahwa pendekatan ini memberikan pengalaman berbeda sekaligus atmosfer kelam yang lebih mendalam. Nuansa hitam putih memperlihatkan sisi suram kehidupan Maryam kecil, sekaligus menjadi simbol dari jalan panjang penuh kegelapan yang harus ia hadapi. Penonton akan merasakan intensitas cerita bahkan sejak menit pertama, menjadikan pembuka film ini sebagai salah satu elemen terkuat dalam menciptakan rasa takut yang melekat.

Peran Sutradara dalam Membangun Teror

Sutradara Azhar Kinoi Lubis memiliki peran penting dalam membentuk atmosfer horor film ini. Ia menekankan bahwa pemilihan visual hitam putih di awal film bukan sekadar gaya, melainkan bagian dari narasi. Dengan strategi itu, intensitas ketegangan dapat dirasakan sejak awal cerita. Lubis juga menambahkan bahwa penonton akan langsung dihadapkan pada momen mengejutkan, termasuk saat Maryam mencelakai ustaz yang mencoba menolongnya. Adegan tersebut menandai bahwa teror dalam kehidupan Maryam sudah dimulai sejak kecil. Pilihan naratif seperti ini menjadikan film lebih mendalam, bukan hanya sekadar mengandalkan jumpscare, tetapi juga menggiring penonton untuk memahami sisi kelam dari perjalanan hidup tokoh utama.

“Simak juga: Tragis! Banjir Bandang Terjang Bali, Sembilan Orang Dilaporkan Tewas dan Puluhan Rumah Hanyut”

Deretan Aktor dan Harapan untuk Film

Film ini dibintangi oleh Claresta Taufan, Wafda Saifan, Debo Andryos, Maryam Supraba, Rukman Rosadi, dan Shaqueena Medina. Kehadiran para aktor ini diharapkan mampu memperkuat karakter-karakter yang kompleks dalam cerita. Setiap tokoh membawa dinamika tersendiri, menambah lapisan emosi di tengah teror yang terus meningkat. Kehadiran romansa misterius antara Maryam dan sosok tak kasat mata juga diperkuat oleh kemampuan akting yang penuh intensitas. Dengan latar belakang kesuksesan VMS Studio dalam menghadirkan film horor sebelumnya, publik menaruh ekspektasi besar pada film ini. Terlebih, nuansa lokal yang kental dipadukan dengan visual unik menjadikan film ini bukan hanya hiburan, tetapi juga pengalaman sinematis yang mendalam bagi pecinta horor Indonesia.