Film Tinggal Meninggal

Film Tinggal Meninggal Bikin Merinding Sekaligus Ngakak, Cek Tayangnya di Surabaya!

Rekomendasi Film – Film Tinggal Meninggal menjadi salah satu sajian dark comedy terbaru yang mencuri perhatian penonton Indonesia, khususnya di Surabaya. Disutradarai oleh Kristo Immanuel, film ini berdurasi 120 menit dan menawarkan pengalaman menonton yang unik dengan campuran rasa lucu, haru, sekaligus absurd. Tema utama yang diangkat adalah keinginan manusia untuk diperhatikan oleh lingkungan sekitarnya, yang dibungkus dengan cerita dan visual penuh kejutan. Film ini membawa penonton menyelami kisah Gema, seorang karyawan biasa yang rela melakukan berbagai cara agar bisa mendapatkan simpati dari orang-orang sekelilingnya. Penonton diajak menertawakan absurditas situasi yang muncul, tetapi juga merenungkan pesan emosional di balik tindakan tokohnya. Dengan rating remaja, film ini tetap ramah untuk ditonton oleh berbagai kalangan. Kehadiran para aktor muda berbakat membuat alur cerita semakin hidup. Perpaduan naskah, penyutradaraan, dan penampilan pemain sukses menghasilkan hiburan segar dan tidak membosankan.

Gema dan Konflik Absurd dalam Film Tinggal Meninggal

Gema adalah tokoh utama dalam Film Tinggal Meninggal yang diperankan oleh Omara Esteghlal. Ia digambarkan sebagai seorang pria muda yang pendiam dan kurang diperhatikan oleh rekan kerja di kantornya. Namun semua berubah ketika sang ayah meninggal dunia. Ucapan belasungkawa yang ia terima secara tiba-tiba menghadirkan kehangatan yang selama ini tidak ia rasakan. Setelah masa duka berakhir, perhatian itu pun menghilang dan membuat Gema kembali merasa tidak dianggap. Rasa kosong yang melanda mendorongnya mengambil keputusan nekat. Ia mulai menciptakan kebohongan demi kebohongan, mengaku bahwa orang-orang terdekatnya meninggal, hanya demi mendapatkan simpati ulang dari lingkungan sekitar. Keputusan tersebut malah membawa Gema ke dalam situasi yang makin sulit dikendalikan. Film Tinggal Meninggal menampilkan konflik internal dan eksternal secara seimbang dengan sentuhan komedi gelap yang membumbui setiap adegannya. Perjalanan Gema menjadi cermin bagi banyak orang tentang betapa dalamnya kebutuhan untuk dihargai.

“Baca juga: Sinopsis Pamali: Tumbal, Saat Ilmu Hitam Menuntut Bayaran Nyawa”

Deretan Pemain Film yang Menghidupkan Cerita

Film ini diperkuat oleh jajaran aktor muda berbakat yang menyegarkan dunia perfilman lokal. Omara Esteghlal tampil sebagai pemeran utama yang membawa karakter Gema menjadi sosok nyata dan dekat dengan penonton. Nirina Zubir dan Mawar Eva De Jongh juga hadir dengan peran yang memperkaya dimensi cerita. Selain itu, kehadiran Muhadkly Acho, Ardit Erwandha, Shindy Huang, Mario Caesar, dan Nada Novia memberikan nuansa humor dan drama yang lebih padat. Karakter-karakter pendukung ini mampu menambah daya tarik dan keunikan di setiap adegan. Jared Ali, Gilbert Pattiruhu, dan Arief Didu pun menjadi bagian penting dalam alur cerita yang dinamis. Interaksi antara tokoh-tokoh dalam film dibangun secara alami, memperlihatkan chemistry yang kuat dan tidak dibuat-buat. Meskipun film ini masuk dalam kategori dark comedy, kualitas akting para pemain tetap membawa keseimbangan emosi yang dibutuhkan. Dengan paduan naskah yang kuat dan akting yang solid, karakter dalam film ini terasa hidup dan nyata.

Tayang Serentak di Bioskop Surabaya

Film Tinggal Meninggal mulai tayang serentak pada tanggal 14 Agustus 2025 dan sudah bisa dinikmati di berbagai jaringan bioskop di Surabaya. Bioskop yang menayangkan film ini termasuk Movimax Kaza City Mall dengan tiket seharga 20 ribu dan jadwal tayang pukul 13.00 serta 20.00 WIB. Transmart Ngagel XXI juga menayangkan film ini dengan lima sesi mulai pukul 12.00 hingga 21.20 WIB. Selain itu, Cinepolis City of Tomorrow memutar film ini empat kali sehari dengan harga tiket 25 ribu. CGV Marvell City menghadirkan lima sesi tayang dengan jadwal yang cukup lengkap dari pagi hingga malam. Di tempat lain seperti Grand City XXI, CGV Maspion Square, Tunjungan 3 XXI, PTC XXI, Royal XXI, dan CGV BG Junction, penonton juga bisa menikmati film ini dengan harga tiket mulai 25 ribu hingga 35 ribu rupiah. Kehadiran film ini di banyak bioskop menunjukkan antusiasme tinggi dari penonton dan keberhasilan distribusinya.

“Simak juga: Elit Global Menyekap Rahasia Peradaban Super Maju Tartarian? Inilah Bukti yang Dihilangkan!”

Sentuhan Unik Kristo Immanuel dalam Gaya Penyutradaraan

Kristo Immanuel dikenal lewat karya-karya kreatif yang selalu membawa sudut pandang berbeda dalam penceritaan. Dalam Film Tinggal Meninggal, Kristo menerapkan pendekatan yang menggabungkan komedi satir dan drama psikologis dengan sangat halus. Ia tidak hanya menyampaikan cerita secara verbal, tetapi juga melalui simbol visual, ekspresi karakter, dan alur yang perlahan-lahan membangun ketegangan. Teknik ini membuat penonton bukan hanya tertawa, tetapi juga ikut terjebak dalam dilema moral tokoh utamanya. Fokus Kristo pada realita sosial di sekitar dunia kerja, hubungan antar manusia, dan kebutuhan eksistensial dibungkus dengan rasa humor yang tidak berlebihan. Ia memperlihatkan bagaimana rasa sepi dapat mendorong seseorang berbuat nekat hanya demi perhatian. Penonton akan menyadari bahwa apa yang ditampilkan bukan sekadar hiburan, tetapi juga kritik sosial yang dikemas secara cerdas. Tanpa terasa, film ini menggugah empati sembari tetap memberikan tawa ringan sebagai pelengkap hiburan di layar lebar.